Memasuki bulan Ramadhan, tentunya tidak terlepas dari persiapan baju yang akan dipakai untuk hari Lebaran nanti. Salah satu yang banyak dipersiapkan adalah baju koko. Tentunya, bahan yang digunakan harus nyaman tetapi masih memberikan kesan rapi seperti kain yang berbahan dasar katun.
Sebenarnya kenapa disebut baju koko? Jadi, baju koko itu sudah ada sejak abad ke 17 dimana awal masuk dan dikenal di daerah Batavia dengan nama baju twikim yang waktu itu digunakan oleh masyarakat Tionghoa. Kemudian lama kelamaan disebutnya baju koko karena memang yang memakainya adalah kaum laki-laki. Baju koko dapat digunakan untuk acara semi formal, formal, ataupun dipakai untuk kegiataan keagamaan dan beribadah ke masjid.
Pada bagian ini bahas secara umum jangan terlalu detail tentang bahan yang digunakan untuk membuat baju koko, apakah ada perbedaan di Indonesia dengan negara lain dari sisi penggunaan bahan dasar, bridging untuk masuk ke H2 untuk membahas bahan baju koko lebih dalam
Baju muslim pria di Indonesia familiar dengan sebutan baju koko. Sedangkan di negara lain, ada beberapa nama untuk pakaian muslim pria, yaitu :
Kata Jubbas berasal dari bahasa Turki yang menunjuk seperti luaran dengan model pakaian lengan panjang dan panjang baju mencapai mata kaki. Jubbah banyak digunakan di negara Timur Tengah. Untuk tipe bahan yang digunakan cenderung polos atau dengan sedikit aksen saja, bahan yang digunakan berbahan dasar katun sehingga nyaman digunakan.
Adalahbaju yang menggunakan kain tradisional Mesir yang bercorak dengan model loose-fitting. Jalabiya banyak digunakan di negara Sudan, Ethiopia, dan Eritrea. Biasanya model bajunya tidak berkerah, longgar, dan panjang mencapai mata kaki. Pada musim panas biasanya pemilihan warnanya adalah putih dengan bahan yang cukup tipis & nyaman, sedangkan saat musim dingin biasanya dibuat dari bahan yang lebih tebal.
Adalah jubah panjang berlengan panjang yang menutupi mata kaki. Biasanya digunakan di daerah Timur Tengah.
Adalah baju atasan lengan panjang tanpa kerah yang banyak digunakan di daerah Asia bagian Selatan. Biasanya kurta terbuat dari bahan katun atau sutra. Untuk kurta panjangnya tidak mencapai mata kaki, sehingga harus dipadankan dengan celana panjang.
Baju koko biasanya dibuat dengan model lengan setengah atau lengan panjang sehingga bahan katun adalah salah satu bahan favorit yang digunakan untuk baju koko. Bahan katun memiliki sifat kain adem, dapat menyerap keringat, dan nyaman saat digunakan. Ada beberapa jenis bahan katun yang dapat digunakan seperti katun paris, katun poplin, katun rami, katun baby canvas, katun slub calysta.
Bahan linen memiliki tekstur khas pada kainnya, untuk kainnya sendiri tidak sejatuh bahan seperti rayon atau katun. Tetapi dengan tekstur bahan linen ini justru memberikan kesan casual tetapi rapi sehingga cocok digunakan untuk membuat baju koko. Beberapa pilihan linen yang dapat digunakan adalah katun linen, linen rami crinkle
Bahan baby canvas terbuat dari bahan katun, memiliki handfeel yang lembut, tidak mudah kusut, nyaman digunakan. Untuk tekstur bahan ada sedikit berbulu karena proses sueding. Untuk baby canvas ini bahannya kokoh tetapi mudah dibentuk sehingga cocok untuk dijadikan salah satu pilihan bahan dalam membuat baju koko.
Berbahan dasar katun 40S membuat kain walaupun tidak tebal tetapi anyamannya rapat sehingga tidak menerawang. Untuk sifat bahan adem, tidak kaku, dapat menyerap keringat dengan baik, nyaman digunakan. Katun poplin ini hadir dengan pilihan warna-warna netral yang cocok untuk baju koko maupun warna-warna gerah yang bisa digunakan untuk membuat baju gamis.
Yuk langsung cek pilihan bahan-bahan berkualitas untuk baju koko kamu di website kami. Hadir dengan berbagai pilihan berbahan dasar katun dari warna yang netral sampai dengan warna-warna yang cerah. Mau tau bahan katun premium itu seperti apa? Langsung aja simak penjesalan tentang ciri-ciri bahan katun premium!